Jumat, 11 Februari 2011

Pengelolaan Lingkungan di Sekolah

Pemanasan global atau Global Warming yang makin menghebohkan seluruh manusia di bumi memang kini semakin jelas terlihat dampaknya. Pemanasan Global terjadi akibat  proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Selain itu terjadi akibat naiknya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat ulah manusia melalui efek rumah kaca.
Pengelolaan lingkungan di sekolah harus benar-benar dilkukan agar setidaknya sedikit membantu dalam menanggulangi global warming. Global warming menyebabkan suhu di bumi semakin panas, membuat iklim menjaditidak menentu, makin banyak terjadi bencana alam, dan sebagainya yang secara jelas sangat merugikan makhluk hidup di bumi.
Maka harus dilakukan pengelolaan lingkungan secara benar dan baik.
Dalam pengelolaan lingkungan di sekolah dapat dilakukan oleh seluruh warga sekolah, baik itu siswa-siswi, para guru, dan para karyawan. Di antaranya dapat dilakukan :
  • Kerja bakti membersihkan sekolah rutin setiap harinya.
  • Mengadakan penghijauan atau penanaman tumbuh-tumbuhan yang dapat membuat asri dan sejuk sekolah.
  • Mengurangi penggunaan listrik di sekolah.
  • Penghematan dalam penggunaan air bersih.
  • Membuang sampah di tempat sampah.
Pengelolaan lingkungan di sekolah dapat membuat sekolah menjadi lebih bersih, sejuk, segar, nyaman, dan tentram. Lingkungan yang bersih dan segar tentunya dapat membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih lancar dan menyenangkan .


Kebijakan Sekolah Peduli Lingkungan

Sehubungan dengan pengelolaan lingkungan hidup, paling tidak ada 2 aspek yang perlu diperhatikan yaitu infrastruktur sekolah dan kultur sekolah. Pertama, infrastruktur sekolah meliputi konstruksi bangunan yang berventilasi, jalan, listrik dan daya penerangan, telepon/fax, sumber dan instalasi air bersih, sarangan dan sarana pembuangan air limbah. Kedua, kultur sekolah, antara lain ;
  1. Menerapkan 7 K yaitu kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, kerindangan, kesehatan dan keamanan
  2. Memiliki budaya yang ramah dan santun dengan nuansa kekeluargaan
  3. Melaksanakan trias UKS (penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesahatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah)
  4. Memenuhi standar sekolah sehat
Untuk mewujudkan sekolah peduli lingkungan, maka diperlukan partisipasi seluruh komponen dan stakeholders pendidikan untuk bersama-sama berikhtiar dan berkampanye peduli lingkungan hidup. Dimulai dari aspek ontology (keberadaan) sekolah yang sehat, epistemologis (bagaimana manajemen pengelolaan sekolah berbasis lingkungan hidup) dan aksiologis (kegunaan) lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang bertujuan untuk membangun kesadaran manusia berperilaku sehat dan peduli lingkungan hidup.

Manajemen Lingkungan Hidup di Sekolah

Sekolah sebagai salah satu ruang pendidikan dan pembelajaran, tentu untuk melakukan upaya sadar dan penyadaran menjadi manusia seutuhnya, yang berakhlak mulia/beradab dan berbudaya, manusia yang berarti/berguna atau bermakna. Proses penyadaran tersebut memerlukan prakondisi lingkungan yang kondusif bagi kesehatan baik secara lahiriah maupun batiniah.
 
Secara lahiriah berarti adanya sanitasi lingkungan yaitu usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Sarana sanitasi antara lain ; ventilasi, suhu, kelembaban, kepadatan hunian, penerangan alami, konstruksi bangunan, sarangan pembuangan, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih (Azwar, 1990) . Dan secara batiniah dapat diukur dengan aspek perilaku peduli lingkungan sehingga diperoleh suasana kenyamanan dalam melakukan proses pendidikan dan pembelajaran.
 
Derajat kesehatan berkaitan erat dengan hubungan timbal balik antara pembangunan ekologi, sosial dan ekonomi. Untuk itu perlu dikembangkan parameter, metode analisis dan sistem monitoring dampak kesekatan akibat pencemaran air. Penyediaan air bersih, sarana dan sarangan pembuangan air limbah merupakan sarana prasarana penting yang memerlukan standar kesehatan untuk menghindari pencemaran, penyakit dan bahan beracun/berbahaya.

 
Oleh karena itu, sanitasi di lingkungan sekolah perlu dipantau dan dikendalikan sedemikian rupa sesuai dengan manajemen pengelolaan yang memadai yaitu dengan teknologi pengelolaan air limbah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 
Dan untuk melakukan pemantauan atau pengendalian dampak kegiatan, produk dan jasa aspek-aspek lingkungan dalam penerapan manajemen lingkungan hidup di sekolah, maka paling tidak ada 2 (dua) sistem manajemen lingkungan hidup yang perlu diperhatikan dengan seksama yaitu manajemen strategi pengelolaan lingkungan hidup dan manajemen personalianya.

0 komentar:

Posting Komentar